“Bertenak Itik Secara Intensif”
TUGAS BAHASA INDONESIA
Judul : BERTENAK ITIK SECARA INTENSIF
Penyusun : Ir. Bambang Suharno dan Khairul Amri
Halaman : vi + 106 Halaman
Pertenakan itik intensif dapat diartikan sebagai usaha peningkatan cara pemeliharaan dari tradisional le arah yang yang lebih mendukung produktifitas. Tujuan akhirnya adalah memperoleh produksi semaksimal mungkin.
Untuk menerapkan sapta usaha yang menyangkut tujuh rangkaian kegiatan berikut :
1. Pemeliharaan bibit yang baik
2. Pengendalian penyakit
3. Perkandangan
4. Pemberian pakan
5. Pengelolaan pascapanen
6. Manajemen usaha
7. Pemasaran
Sifat-sifat itik, dibanding dengan unggas jenis lainnya itik memiliki keunggulan yaitu Mampu mempertahankan produksi telur lebih lama di bandingkan ayam, bila dipelihara dengan sistem pengelolaan yang sederhana sekalipun itik masih mampu berproduksi dengan baik. Jenis-jenis itik petelur antara lain itik khaki campbell,itik tegal,itik alabio, itik majosari, itik bali, dan itik petelur lainnya.
Tujuan bertenak yang dimaksud adalah semata-mata untuk mencari keuntungan ( sebagai penghasilan utama) atau sekedar sambilan dari usaha lain. Untuk mencapai keberhasilan budidaya pertenakan, bibit yang baik memegang peranan sangat penting.
Telur tetas adalah telur yang berasal dari itik betina yang dibuahi oleh itik pejantan. Hanya ada 1 kepastian untuk mendapatkan telur tatas dengan cara membeli yaitu dengan mendatangi langsung pertenakan itik yang menghasilkan telur tetas. Menghasilkan telur tetas caranya mudah sekali
karena itik hanya mau kawin kalau ada air maka pemeliharaan untuk menghasilkan telur tetas ini harus dilengkapi dengan kolam khusus berisi air. Itik betina yang akan di ambil telurnya tetasnya dicampur dengan itik pejantan dengan perbandingan paling banyak 8 betina : 1 jantan. Itik itik tersebut kemudian ditempatkan di kandang yang ada kolam airnya.
Macam- macam kandang
1. Shed type (tipe satu sisi)
2. Gable type (atap dua sisi)
Bedasarkan fungsinya kandang dibagi menjadi beberapa tipe sebagai berikut :
1. Kandang boks (kandang DOD, fase starter)
2. Kandang ren
3. Kandang koloni postal
4. Kandang baterai
5. Kandang itik dengan kolam ikan
Bahan makanan nabati :
1. Jagung kuning
2. Dedak halus
3. Bungkil keledai
4. Bungkil kelapa
5. Bungkil kacang tanah
Bahan makanan hewani :
1. Tepung ikan
2. Tepung limbah udang
3. Tepung bulu
4. Tepung darah
5. Tepung tulang
6. Tepung karang
Berikut ini beberapa penyakit yang bisa menyerang itik :
1. Duck Cholera
2. Salmonellos
Untuk mengetahui perkiraan modal dan hasil yang didapat dari bertenak itik secara intensif sebaiknya dibuat analisis usahanya. Berikut ini diberikan contoh analisis usaha pertenakan itik petelur dengan mengansumsikan hal-hal berikut :
1. Tingkat tekonologi yang digunakan dalam mengelola usaha tidak mengalami perubahan.
2. Harga-harga faktor produksi dan hasil produksi tidak berubah.
3. Selera konsumen terhadap telur itik tidak berubah.
4. Nilai uang selama usaha ini berlangsung di anggap tetap.
ANALISIS USAHA
1. Pemodalan
a. Kebutuhan itik siap bertelur
1,500 ekor x Rp. 20.000 = . . . . . . . . . . . . Rp 30.000.000 ,-
b. Kebutuhan kandang 1500 x Rp. 1000 = . . . . . Rp. 1.500.000,-
total kebutuhan modal awal = Rp. 3.150.000 ,-
2. Keuntungan Usaha
Pendapatan usaha = Rp. 556.462.500,00 – Rp 475.367.850,00
Keuntungan usaha pertenakan itik petelur selama 3 bulan sebesar Rnp. 81.094.650,00 atau Rp. 2.225.629 per bula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar