Rabu, 23 April 2014

"GO TO ANYER"
            Pada hari selasa 15 april tahun saya di disekolah ada acara english camp kebetulan saya dan kelomopok saya dapet di cottage 5 tepat menghadap ke arah laut.
saya kebetulan bersama Afif sebagai ketua kelompok.sebelum menikmati indahnya pantai anyer
ada sebuah materi yang di berikan oleh mr.faruq yaitu bagaimana cara belajar bahasa yaa meski sedikit membosankan.

      Malam sudah mau menjelang tanda kita harus mandi sehabis bermain ombakdi pantai.badan yang sangat kotorharus dibersihak,namun bukan bersih tapi kotor karena banyak pasir yang erserakan parahnya lagi waktulagi mandi secottage telanjang kecuali saya dan zaky 

           tiba waktunya untuk pensi tapi malah tampil terakhir tapi gapapa.waktu mau tidur afif leader malah loncat2 di atas kasur hingga kaki kranjang kasurnya PATAH akhirnya kita tidur dan pagi2nya main2 ombakdi pantai akhirnya kita kebagian naik banana boat tapi kuran seru soalnya dangkal akhirnya kita pulang sebelum pulang seperti biasa foto foto dulu


 yang tadinya rame di bis ketika berangkat mendadak sunyi ( krik ) karna tidur semua dan banyak yang di foto,foto aibnya waktu lagi tidur di bis .

            sampailah kita semua di sekolah

Sabtu, 22 Maret 2014

TUGAS B.INDONESIA TENTANG SINOPSIS       Novel berjudul Laskar Pelangi ini adalah novel pertama dari serangkaian tetralogi milik Andrea Hirata. Buku lanjutan Laskar Pelangi ini, berturut-turut adalah Sang Pemimpi, Endesor. serta Maryamah Karpov. Laskar Pelangi sendiri telah menjadi buku sastra terlaris sepanjang sejarah perbukuan di Indonesia. Dan perkembangan terakhirnya, novel apik ini telah diterbitkan di berbagai benua dalam berbagai bahasa. Apa yang menarik dari novel Laskar Pelangi ini?

Secara garis bersar, novel ini bercerita kehidupan kanak-kanak beberapa bocah di Belitong. Andrea Hirata memulainya dengan kisah miris dunia pendidikan di Indonesia dimana sebuah sekolah yang keurangan murid hendak ditutup. Sekolah tersebut adalah SD Muhammadiyah di Gantung Belitung Timur. Namun, karena murid yang terdaftar genap 10, sekolah dengan bangunan seadanyatersebut tetap diijinkan beraktifitas seperti biasanya. Ke-sepuluh murid tersebut adalah para laskar pelangi. Nama yang diberikan guru mereka bernama Bu Mus, oleh karena kegemaran mereka terhadap pelangi. Siapa saja mereka?

Tokoh dalam novel ini adalah Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan juga Harun. Mereka adalah sahabat yang kisahnya memesona dunia lewat tangan dingin sang penulis. Buku laskar pelangi bercerita keseharian mereka di sekolah dan di lingkungan sosial. Mereka adalah anak-anak desa dengan tekad luar biasa. Perjalanan mereka dipenuhi kejadian yang tak terduga. Secara perlahan mereka menemukan keunggulan ddalam diri dan persahabatan. Ini mungkin yang menjadi titik fokus Andrea Hirata. Ia juga piawai menyisip komedi dalam kisah ini.

Sudut pandang bercerita dalam novel ini menggunakan orang pertama yakni “aku”. Aku sendiri adalah si Ikal. Ia anak yang pandai meski berada di urutan kedua setelah Lintang, bocah terpandai di dalam kelas mereka. Si Ikal ini menaruh minat yang besar pada sastra. Hal ini terlihat dari kegemarannya menulis puisi. Lain lagi dengan tokoh Lintang. Ia digambarkan sebagai anak yang sangat jenius. Orangtuanya seorang nelayan, yang miskin dan hanya tidak memiliki perahu. Mereka memiliki keluarga dalam jumlah yang melimpah, 14 kepala. Lintang sangat suka matematika. Namun, cita-citanya menjadi seorang ahli matematika harus terpangkas dengan tuntutan membantu orangtua menafkahi keluarga. Terlebih saat ayahnya meninggal.
Tokoh lainnya adalah Sahara. Ia merupakan anak perempuan satu-satunya dalam cerita ini. Ia berpendirian kuat dan cenderung keras kepala. Sementara itu, Mahar, ia digambarkan bertubuh ceking dan mencintai seni. Ia suka menyanyi dan gemar pada okultisme. Tokoh berikutnya adalah A kiong. Dari namanya sangat jelas kalau ia merupakan keturunan Tionghoa. Ia sangat menyukai Mahar dan mengikutinya kemanapun. Ia digambarkan tak rupawan tetapi hatinya “tampan”.
Lanjut ke Syahdan. Perangainya ceria meski ia tak pernah menonjol dalam kelas. Sementara itu Kucai, adalah tokoh dalam cerita yang didaulat menjadi ketua kelas. Ia digambarkan menderita penyakit rabun jauh sebab ia kekurangan gizi. Borek, Trapani dan Harun adalah anggota laskar` pelangi yang terakhir. Borek digambarkan sebagai anak yang terobsesi dengan otot. Ia ingin menjadi lelaki yang paling macho. Trapani, ia tampan dan pandai. Ia lengket dengan sang ibu. Terakhir, Harun. Ia istimewa sebab ia berbeda dengan anak-anak lainnya. Ia mengalami keterbelakangan mental. Namun menurut beberapa orang, tokoh Harun ini digambarkan dengan cukup manis sehingga banyak yang jatuh cinta pada sosoknya.

Novel laskar pelangi berkisah perjuangan hidup kesepuluh anak ini menghidupkan cita-cita di antara kehidupan mereka yang berat. Ada dinamika di dalamnya. Manis meski berat. Kisah khas anak-anak yang memandang dunia dengan ambisi yang sederhana. Andrea Hirata, meski banyak dihujat sebab mengklaim cerita ini nyata, memang terkesan berlebihan dalam beberapa hal. Namun toh, sebagai novel pembangun, Laskar Pelangi berhasil merubah secuil dunia pendidikan kita, merecharge semangat mereka yang lain untuk meraih ilmu.

Membaca Laskar Pelangi memberikan pengalaman sastra yang baik. Bahasanya sederhana sebenarnya namun dikemas dengan unsur Melayu. Novel ini “berwajah” sastra, bercitarasa “motivator jiwa” dan dibumbui kisah kanak-kanak yang tulus.

Kamis, 06 Maret 2014

“Bertenak Itik Secara Intensif”

TUGAS BAHASA INDONESIA

Judul                     : BERTENAK ITIK SECARA INTENSIF

Penyusun            : Ir. Bambang Suharno dan Khairul Amri

Halaman              : vi + 106 Halaman

Pertenakan itik intensif dapat diartikan sebagai usaha peningkatan cara pemeliharaan dari tradisional le arah yang yang lebih mendukung produktifitas. Tujuan akhirnya adalah memperoleh produksi semaksimal mungkin.

Untuk menerapkan sapta usaha yang menyangkut tujuh rangkaian kegiatan berikut :

1. Pemeliharaan bibit yang baik

2. Pengendalian penyakit

3. Perkandangan

4. Pemberian pakan

5. Pengelolaan pascapanen

6. Manajemen usaha

7.  Pemasaran

Sifat-sifat itik, dibanding dengan unggas jenis lainnya itik memiliki keunggulan yaitu Mampu mempertahankan produksi telur lebih lama di bandingkan ayam, bila dipelihara dengan sistem pengelolaan yang sederhana sekalipun itik masih mampu berproduksi dengan baik. Jenis-jenis itik petelur antara lain itik khaki campbell,itik tegal,itik alabio, itik majosari, itik bali, dan itik petelur lainnya.

Tujuan bertenak yang dimaksud adalah semata-mata untuk mencari keuntungan ( sebagai penghasilan utama) atau sekedar sambilan dari usaha lain. Untuk mencapai keberhasilan budidaya pertenakan, bibit yang baik memegang peranan sangat penting.

Telur tetas adalah telur yang berasal dari itik betina yang dibuahi oleh itik pejantan. Hanya ada 1 kepastian untuk mendapatkan telur tatas dengan cara membeli yaitu dengan mendatangi langsung pertenakan itik yang menghasilkan telur tetas. Menghasilkan telur tetas caranya mudah sekali

karena itik hanya mau kawin kalau ada air maka pemeliharaan untuk menghasilkan telur tetas ini harus dilengkapi dengan kolam khusus berisi air. Itik betina yang akan di ambil telurnya tetasnya dicampur dengan itik pejantan dengan perbandingan paling banyak 8 betina : 1 jantan. Itik itik tersebut kemudian ditempatkan di kandang yang ada kolam airnya.

Macam- macam kandang

1. Shed type (tipe satu sisi)

2. Gable type (atap dua sisi)

Bedasarkan fungsinya kandang dibagi menjadi beberapa tipe sebagai berikut :

1. Kandang boks (kandang DOD, fase starter)

2. Kandang ren

3. Kandang koloni postal

4. Kandang baterai

5. Kandang itik dengan kolam ikan

Bahan makanan nabati :

1. Jagung kuning

2.  Dedak halus

3. Bungkil keledai

4. Bungkil kelapa

5. Bungkil kacang tanah

Bahan makanan hewani :

1. Tepung ikan

2. Tepung limbah udang

3. Tepung bulu

4. Tepung darah

5. Tepung tulang

6. Tepung karang

Berikut ini beberapa  penyakit yang bisa menyerang itik :

1. Duck Cholera

2. Salmonellos

Untuk mengetahui perkiraan modal dan hasil yang didapat dari bertenak itik secara intensif sebaiknya dibuat analisis usahanya. Berikut ini diberikan contoh analisis usaha pertenakan itik petelur dengan mengansumsikan hal-hal berikut :

1. Tingkat tekonologi yang digunakan dalam mengelola usaha tidak mengalami perubahan.

2. Harga-harga faktor produksi dan hasil produksi tidak berubah.

3. Selera konsumen terhadap telur itik tidak berubah.

4. Nilai uang selama usaha ini berlangsung di anggap tetap.

ANALISIS  USAHA

1. Pemodalan

a. Kebutuhan itik siap bertelur

1,500 ekor x Rp. 20.000 =            . . . . . . . . . . . .     Rp  30.000.000 ,-

b. Kebutuhan kandang 1500 x Rp. 1000  = . . . . .  Rp. 1.500.000,-

       total kebutuhan modal awal =            Rp. 3.150.000 ,-

2.  Keuntungan Usaha

                Pendapatan usaha = Rp. 556.462.500,00 – Rp 475.367.850,00

Keuntungan usaha pertenakan itik petelur selama 3 bulan sebesar Rnp. 81.094.650,00 atau Rp. 2.225.629 per bula

Artikel B.Indo


 SEJARAH MUSEUM KERAMIK KOTA TUA
Lingga Tauhida 8b Sinar Cendekia


Museum Seni Rupa dan Keramik terletak di Jalan Pos Kota No 2, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta,Indonesia. Museum yang tepatnya berada di seberang Museum sejarah jakarta itu memajang keramik lokal dari berbagai daerah di Tanah Air, dari era Kerajaan Majapahit abad ke-14, dan dari berbagai negara di dunia.
http://bits.wikimedia.org/static-1.23wmf14/skins/common/images/magnify-clip.png
Sejarah
Gedung yang dibangun pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh Pemerintah Hindia-Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia (Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar tahun 1944, tempat itu dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militerTNI.
Pada 10 Januari 1972, gedung dengan delapan tiang besar di bagian depan itu dijadikan bangunan bersejarah serta cagar budaya yang dilindungi. Tahun 1973-1976, gedung tersebut digunakan untuk Kantor Walikota Jakarta Barat dan baru setelah itu diresmikan oleh Presiden(saat itu) Soeharto sebagai Balai Seni Rupa Jakarta.
Pada 1990 bangunan itu akhirnya digunakan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik yang dirawat oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta.
Pameran
Museum ini menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak kurun waktu 1800-an hingga saat sekarang.
Koleksi Seni Lukis Indonesia dibagi menjadi beberapa ruangan berdasarkan periodisasi yaitu:
  • Ruang Masa Raden Saleh (karya-karya periode 1880 - 1890)
  • Ruang Masa Hindia Jelita (karya-karya periode 1920-an)
  • Ruang Persagi (karya-karya periode 1930-an)
  • Ruang Masa Pendudukan Jepang (karya-karya periode 1942 - 1945)
  • Ruang Pendirian Sanggar (karya-karya periode 1945 - 1950)
  • Ruang Sekitar Kelahiran Akademis Realisme (karya-karya periode 1950-an)
  • Ruang Seni Rupa Baru Indonesia (karya-karya periode 1960 - sekarang)
Untuk Koleksi seni rupa menampilkan patung-patung sepeti Totem Asmat dan lain-lain.
Sedangkan koleksi keramik menampilkan keramik dari beberapa daerah Indonesia dan seni kreatif kontemporer. Selain itu ada juga koleksi keramik dari mancanegara seperti keramik dari Tiongkok,Vietnam,Jepang dan Eropa dari abad 16 sampai dengan awal abad 20.


COLLECTIE TROPENMUSEUM Batavia (Oude stad) luchtfoto van het stadhuis en omgeving TMnr 10014860.jpg

Selasa, 28 Januari 2014


                         Functions versus Relations 
There are different ways of looking at functions. We will consider a few.  But first, we need to discuss some terminology.
A "relation" is just a relationship between sets of information. Think of all the people in one of your classes, and think of their heights. The pairing of names and heights is a relation. In relations and functions, the pairs of names and heights are "ordered", which means one comes first and the other comes second. To put it another way, we could set up this pairing so that either you give me a name, and then I give you that person's height, or else you give me a height, and I give you the names of all the people who are that tall. The set of all the starting points is called "the domain" and the set of all the ending points is called "the range." The domain is what you start with; the range is what you end up with. The domain is the x's; the range is the y's. (I'll explain more on the subject of determining domains and ranges later.)
A function is a "well-behaved" relation. Just as with members of your own family, some members of the family of pairing relationships are better behaved than other. (Warning: This means that, while all functions are relations, since they pair information, not all relations are functions. Functions are a sub-classification of relations.) When we say that a function is "a well-behaved relation", we mean that, given a starting point, we know exactly where to go; given an x, we get only and exactly one y.
Let's return to our relation of your classmates and their heights, and let's suppose that the domain is the set of everybody's heights. Let's suppose that there's a pizza-delivery guy waiting in the hallway. And all the delivery guy knows is that the pizza is for the student in your classroom who is five-foot-five. Now let the guy in. Who does he go to? What if nobody is five-foot-five? What if there are six people in the room that are five-five? Do they all have to pay? What if you are five-foot-five? And what if you're out of cash? And allergic to anchovies? Are you still on the hook? Ack! What a mess!
The relation "height indicates name" is not well-behaved. It is not a function. Given the relationship (x, y) = (five-foot-five person, name), there might be six different possibilities for y = "name". For a relation to be a function, there must be only and exactly one y that corresponds to a given x. Here are some pictures of this:
This is a function. You can tell by tracing from each x to each y. There is only one y for each x; there is only one arrow coming from each x.
Ha! Bet I fooled some of you on this one! This is a function! There is only one arrow coming from each x; there is only one y for each x. It just so happens that it's always the same y for each x, but it is only that one y. So this is a function; it's just an extremely boring function!
This one is not a function: there are two arrows coming from the number 1; the number 1 is associated with twodifferent range elements. So this is a relation, but it is not a function.
Okay, this one's a trick question. Each element of the domain that has a pair in the range is nicely well-behaved. But what about that 16? It is in the domain, but it has no range element that corresponds to it! This won't work! So then this is not a function. Heck, it ain't even a relation!
sumber: ( http://www.purplemath.com/modules/fcns.htm )